Kisah di Balik Patung Pangeran Kornel di Sumedang, Ambisi Daendels hingga Pembantaian

Ikon Sumedang yang menarik satu di antaranya yakni patung Bupati Sumedang Pangeran Kusumadinata IX atau Pangeran Kornel, dan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels di kawasan Cadas Pangeran

Lukman Hakim
Senin, 12 September 2022 | 16:44 WIB
Kisah di Balik Patung Pangeran Kornel di Sumedang, Ambisi Daendels hingga Pembantaian
ILUSTRASI ikon Sumedang patung Pangeran Kornel-Daendels berjabat tangan menjadi monumen Cadas Pengeran. (ntmcpolri.info)

SuaraSumedang.id - Ikon Sumedang yang menarik satu di antaranya yakni patung Bupati Sumedang Pangeran Kusumadinata IX atau Pangeran Kornel, dan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels di kawasan Cadas Pangeran.

Patung Daendels yang mengenakan buasana militer itu lengkap dengan topi tricorn-nya nampak menyodorkan tangan kanan, lalu disambut dengan jabatan tangan kiri oleh Pangeran Kornel yang mengenakan ikat kepala Sunda.

Jalan raya Cadas Pengeran ini terkenal rawan macet, yang membuat banyak pengendara roda 2 hingga roda 4 hampir banyak mengkhawatirkan kecelakaan, akibat jalur tersebut berliku.

Jalan yang membentang 11 kilometer tersebut di bangun pada masa penjajahan kolonial Belanda. Disebut, jalan ini termasuk ambisi Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Herman Willem Daendels untuk menyelesaikan jalan raya pos (de grote postweg) sepanjang 1.000 kilometer, mulai dari Anyer sampai Panarukan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Baca Juga:Komnas HAM Beberkan Alasan Kenapa Tak Singgung Soal Kekerasan Seksual Putri Candrawathi dalam Laporannya ke Jokowi

Jalan Raya Cadas Pengeran-Sumedang

Jalan Raya Cadas Pangeran - Sumedang. [Polres.Sumedang]
Jalan Raya Cadas Pangeran - Sumedang. (sumber: Polres.Sumedang)

Dilansir dari laman resmi Pemkab Sumedang, di balik manfaat jalan raya yang dihiasi pemandangan bukit serta pesawahan, jalan itu pun menjadi bukti kekejaman bangsa Belanda.

Tak sedikit rakyat Indonesia mendapat perlakuan tak manusiawi dari mereka (pada zaman kolonial Belanda) saat pembangunan jalan Cadas Pangeran tersebut.

Tugas Daendels pada masa itu yakni mempertahankan tanah Jawa, terutama Batavia sebagai ibukota kerajaan Belanda di Asia. Satu di antaranya dengan membangun (grooter postweg), yang membentang dari ujung Jawa Barat-ujung Jawa Timur pada 1808.

Kemudian Bupati Sumedang pada masa itu, Pangeran Kusumadinata IX alias Pangeran Kornel melakukan tindakan perlawan/protes terhadap Gubernur Daendels.

Tindakan perlawanan Pangeran Kornel pun membuat Guberner Daendels cukup terkejut. Peristiwa tersebut diabadikan dengan sebuah patung di pertengahan jalur Bandung-Sumedang.

Baca Juga:MotoGP Aragon 2022: Joan Mir Tak Sabar Ingin Menunggangi Kuda Besi GSX-RR

Selain itu, Pangeran Kornel disebut menantang Gubernur Daendels untuk bertarung satu lawan satu. Kornel mengatakan, selaku Adipati Sumedang akan berjuang dan mengorbankan diri sendiri daripada harus mengorbankan rakyatnya.

Mendengar ucapan itu, Daenels terpaksa mengubah siasatnya. Ia berjanji pada sang pangeran bahwa tentara Zeni Belanda yang akan mengambil alih pekerjaan jalan raya tersebut.

Sementara itu, rakyat Sumedang dipersiapkan untuk tenaga cadangan saja. Akan tetapi, Daendels bermuslihat. Beberapa hari kemudian, Gubernuer Daendels yang dijuluki 'Mas Galak' memboyong ribuan pasukan Belanda.

Tujuan Daendels membawa pasukan Belanda tak lain untuk menumpas perlawanan dari Pangeran Kornel, dan rakyat Sumedang.

Sedangkan rakyat Sumedang di bawah kepemimpinan Pangeran Kornel mencoba melawan dengan semangat perjuangan melenyapkan penindasan Belanda.

Kekuatan Belanda pada masa itu tangguh, dan kurangnya persenjataan dari rakyat Sumedang, akhirnya pemberontakan Kornel pun berhasil dikalahkan.

Pangeran Kornel dan raturan rakyat Sumedang kala itu, disebutkan gugur lantaran dibantai oleh pasukan Belanda.

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak