SuaraSumedang.id - Mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi belum lama ini meluapkan emosinya kepada seseorang.
Tak jarang Dedi Mulyadi terlihat sampai sebegitu emosinya. Dia menumpahkan amarahnya kepada seorang pengelola tempat pembuangan limbah.
Anggota DPR RI itu sampai-sampai terlihat cekcok hingga nyaris adu bogem di pinggir jalan.
Tidak hanya itu, kemarahan suami dari Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika tersebut membuatnya menunjuk-nunjuk wajah pengelola limbah tersebut.
Baca Juga:Kondisi Terkini Longsor Cadas Pangeran, BPBD Sumedang: Sudah Bisa Dilalui Kendaraan
Selain itu, bentakan pun turut dilontarkan oleh Dedi Mulyadi. Marahnya Kang Dedi ini pun jadi perhatian dari para pengendara yang kebetulan lewat di lokasi tersebut.
Diketahui, Dedi Mulyadi menjadi geram lantaran jalan kini dipenuhi oleh debu imbas dari truk besar yang membuang limbah tanah dan sebagainya. Seperti dilansir dari denpasar.suara.com, Minggu (30/10/2022).
"Bapak tahu gak jalan kotor, ini jalan saudara bukan, Anda bangun jalan gak di sini, saya tanya anda bangun jalan gak di sini," kata Dedi Mulyadi dikutip dari unggahan akun YouTube Kang Dedi Mulyadi Chanel pada Sabtu (29/10).
Sementara, sang pengelola pun tak diam begitu saja usai dicecar pertanyaan dari Dedi Mulyadi.
Pengelola pun secara tegas menjawab jika dirinya sudah membayar pajak dan menyediakan tukang siram agar debu tak berterbangan sehingga mengganggu kenyamanan warga.
Baca Juga:Longsor di Cadas Pangeran, Sebuah Mobil Ringsek Tertimpa Runtuhan
"Saya bayar pajak," jawab pengelola ini saat ditanya apakah ikut bangun jalan atau tidak.
"Sudah ada yang nyiram (jalan) tiga orang," tambah pengelola ini lagi.
Seolah tak mau kalah, Dedi pun terus membentak si pengelola tersebut.
"Berapa Anda bayar pajak, berapa puluh miliar anda bangun jalan," tanya Kang Dedi.
Lebih lanjut, buntut dari adanya insiden tersebut, Dedi Mulyadi pun sampai-sampai memanggil Dinas Lingkungan Hidup setempat.(*)
Artikel ini telah tayang di denpasar.suara.com berjudul: Nyaris Adu Jotos, Kang Dedi Mulyadi Cekcok dengan Pengelola Tempat Limbah, sampai Bawa-bawa Nama Purwakarta