SuaraSumedang.id - Dorna Sports selaku penyelenggaran kejuaraan dunia balap motor sudah menetapkan sprint race akan digelar di MotoGP 2023.
Kebijakan tersebut, sejatinya disambut oleh Managing Director Yamaha, Lin Jarvis. Hanya saja, ia menilai sprint race akan meningkatkan risiko cedera bagi para pebalap semakin besar dan sering.
Sprint race sendiri nantinya akan dilangsungkan pada Sabtu, dan dilanjutkan dengan balapan seperti biasa di hari Minggu.
Format tersebut akan berlangsung 50 persen dari jumlah lap di balapan normal. Format sprint race ini dipakai sebagai pengganti sesi latihan bebas keempat atau FP4.
Baca Juga:5 Hal yang Harus Dipertimbangkan saat Membeli Rumah agar Kita Tak Menyesal
Keuntungannya dari format itu, yang mana sembilan pebalap terdepan akan mendapatkan poin tambahan untuk bersaing memperebutkan gelar kejuaraan dunia.
Kendati begitu, Lin Jarvis tampaknya tidak begitu setuju dengan format sprint race tersebut. Meski memang akan menguntungkan pebalap karena ada tambahan poin.
Dia pun menilai format tersebut bisa meningkatkan risiko cedera khususnya bagi para penunggang kuda besi.
"Akan ada lebih banyak ketidakpastian, dan risiko di balapan daripada di latihan bebas. Kenyataannya, banyak hal aneh yang bisa terjadi dalam balapan," kata Lin Jarvis, dikutip dari Speedweek.
"Jadi satu masalah yang mungkin kita hadapi adalah cedera pebalap. Karena menurut saya, risiko cedera dari sprint race akan lebih tinggi dari sebelumnya," katanya menambahkan.
Baca Juga:4 Rekomendasi Anime Musim Dingin 2023, Seru Abis!
Di samping itu, Jarvis mengungkapkan kalau Yamaha tidak membutuhkan mesin tambahan karena ada sprint race MotoGP 2023.
Sebab, pria berpaspor Inggris itu menilai kalau format baru balapan ini masih belum familiar bagi seluruh tim.
"Konsep ini baru untuk semua pabrikan dan semua tim. Jadi ada beberapa ketidakpastian untuk saat ini," kata Jarvis.
Dirinya mengatakan, tidak berpikir akan membutuhkan mesin tambahan karena mungkin akan menempuh jarak sejauh itu di musim 2023, tidak seperti sebelumnya.
"Tidak banyak yang akan berubah di sana. Dan menyangkut anggaran, kami juga tidak mengharapkan biaya tambahan untuk suku cadang," ujar Jarvis.(*)