SuaraSumedang.id - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, tekanan ekonomi global terhadap ekonomi nasional sudah mereda, dan apa yang menjadi kekhawatiran banyak yang tidak terjadi.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menghadiri cara Mandiri Investment Forum di Jakarta, Rabu (1/1/2023).
"Tadi pagi saya mendapatkan informasi bahwa tekanan ekonomi global terhadap ekonomi kita itu sudah agak mereda. Apa yang dulu kita bayang-bayangkan, kita takutkan, itu ternyata banyak yang tidak terjadi. Ini patut kita syukuri," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, Indonesia harus optimistis, karena tahun 2022 pertumbuhan diperkirakan ada di angka 5,2-5,3 year on year (yoy).
Inflasi juga masih terkendali di angka 5,5 persen, dan purchasing managing index juga berada pada angka ekspansif 50,9.
"Kita ini harus optimis, jangan sampai ada yang pesimis satu orang pun. Kalau melihat angka-angka seperti ini, kita tidak optimis, keliru. Tapi memang harus tetap hati-hati dan waspada," kata Jokowi.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Januari 2023 sebesar 0,34 persen month to month (mtm), yang dipicu kenaikan harga sejumlah bahan makanan.
Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Margo Yuwono saat jumpa pers di Gedung 5 Kantor BPS, Jakarta pada Rabu (1/2/2023).
Adapun harga bahan pokok yang naik antara lain, harga beras, cabai merah, ikan segar, dan cabai rawit.
Baca Juga:Mulai Berasa Harga Makanan dan Rokok Makin Mahal, Inflasi Januari Tembus 5,28 Persen
"Tiga komoditas bahan makanan yang memberikan andil inflasi adalah beras, cabai merah, ikan segar, dan cabai rawit, selain juga rokok filter," kata Margo Yuwono.(*)
Sumber:ANTARA