SuaraSumedang.id - Camat Sumedang Selatan, Marlina menyebut, bahwa CEO I/OVuo Oy Helsinki Finlandia, Roy Nyberg sangat senang dengan apa yang disampaikan Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir terkait daerah Cadas Pangeran, Citengah, dan Jatigede.
Hal tersebut disampaikan oleh Roy Nyberg kepada Forkopimcam Sumedang Selatan, dan BPBD yang mendampingi Roy memantau daerah Cadas Pangeran dan Citengah.
"Kami sebagai kepala wilayah menjelaskan, longsor juga terjadi saat tidak hujan seperti waktu longsor batu (Cadas Pangeran) beberapa waktu lalu. Ini yang kami sampaikan ke tamu dari Finlandia, mereka sudah melihat, memantau, dan memahami bahwa memang diperlukan alat untuk pendeteksi pergerakan tanah," kata Marlina.
Selain itu kata Camat, Roy sangat salut dengan Cadas Pangeran. Sebab, tidak jauh di bawah jalur Cadas Pangeran ada penduduk, dan nyaman tinggal di sekitar wilayah tersebut.
Baca Juga:Aksi Krisdayanti Suapi Ameena Kopi Tuai Pro Kontra Netizen
"Yang paling berisiko itu Cadas Pangeran atas ke jalan bawah sampai Mr. Roy itu juga geleng-geleng kepala. Karena risiko kehidupan di sini yang menerima kondisi alamnya," katanya.
Dengan begitu alat pendeteksi pergerakan tanah nantinya akan memberikan gambaran apa yang harus dilakukan.
"Lokasinya harus ada kajian dulu, kemudian ada MoU dulu, lalu ada suveri ulang titiknya di mana. Kami juga masih belum tahu tahapan kajiannya seperti apa, karena rombongan hanya satu hari, baru survey awal," kata dia.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sumedang menerima kunjungan digital startup di bidang teknologi satelit navigasi dan akurasi posisi dari Negara Finlandia.
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir menerima langsung rombongan tersebut di Gedung Negara.
Baca Juga:Netizen China Nominasikan 5 Drama Hits Fenomenal dari 2019-2023, Apa Saja?
"Alhamdulillah, kemarin menerima rombongan Kang Ahmad Oki Mualim, pemilik perusahaan startup I/OVuo Oy, dan CEO I/OVou Oy Mr. Roy Nyberg dari Helsinki Finlandia. Kunjungan ini sebagai tindak lanjut kerja sama uji coba teknologi alat pemantau pergerakan tanah berbasis satelit," kata Dony, Jumat (3/2/2023).
Menurut Dupati Dony, alat tersebut akan diuji coba di Cadas Pangeran, Citengah, dan Bendungan Jatigede untuk mendeteksi pergerakan tanah dalam skala sentimeter.
"Melalui alat ini Insya Allah kita akan memiliki teknologi sistem peringatan dini mengetahui pergerakan tanah, longsor serta deformasi Bendungan Jatigede. Sumedang banyak kawasan rawan pergerakan tanah, sehingga membutuhkan teknologi sistem peringatan dini ini," katanya.
Lebih lanjut, Dony mengatakan, kerja sama dan uji coba ini selain melibatkan perusahaan dari Finlandia juga kolaborasi dengan ITB dan BRIN.
"Kunjungan ini sebagai tindak lanjut kunjungan saya ke Finlandia tahun lalu, dan bertemu Kang Oki asal Pamekaran Rancakalong, yang tengah studi S2 di Novia Autonomous Maritime Operation Turku Finlandia," kata dia.(*)