SuaraSumedang.id - Google Doodle hari ini mengenang Didi Kempot, merupakan musisi Indonesia yang dikenal sebagai 'Bapak Patah Hati'.
Google Doodle menampilkan ilustrasi Didi Kempot yang mengenakan blangkon dan baju adat Jawa berwarna ungu bukan tanpa alasan.
"Karena telah menulis lebih dari 700 lagu campursari sedih dalam bahasa Jawa selama lebih dari 30 tahun karirnya," demikian keterangan Google, dikutip Minggu (26/2/2023).
Simak Profil Didi Kempot
Pemilik nama asli Didik Prasetyo atau lebih dikenal dengan nama panggung Didi Kempot lahir 31 Desember 1966.
Didi Kempot merupakan seorang penyanyi, dan pencipta lagu campursari, serta congdut dari Surakarta, yang wafat pada 5 Mei 2020 lalu.
Ia merupakan putra dari seniman tradisional terkenal, Hadi Wiranto dan suami dari penyanyi asal Makassar Dian Ekawati atau Ranto Edi Gudel--dikenal sebagai Mbah Ranto.
Beberapa lagu yang ia tulis bertemakan patah hati dan kehilangan. Didi Kempot sengaja memilih tema-teman tersebut, karena rerata orang pernah mengalaminya.
Selain itu, ia ingin lebih dekat dengan masyarakat, dan itu yang menjadi alasan Didi Kempot menggunakan nama-nama tempat sebagai judul lagunya.
Baca Juga:Anies Disebut Antitesa Jokowi, PKS: Lupakan Omongan Hasto PDIP, Cuma Gangguin Kami Saja!
Awal Karir
Didi Kempot memulai karir pada 1984 sebagai musisi jalanan, dengan alat musik ukulele dan kendang.
Didi Kempot pun disebut mulai mengamen di kota kelahirannya, Surakarta kurang lebih selama tiga tahun.
Tahun 1987-1989
Didi Kempot memulai karirnya di Jakarta, ia kerap berkumpul dan mengamen bersama teman-temannya di daerah Slipi, Palmerah, Cakung maupun Senin.
Dari situlah terbentuk julukan "Kempot" yang merupakan singkatan dari Kelompok Pengamen Trotoar", dan menjadi nama panggungnya.
Ia sempat mengalami beberapa kali kegagalan, tapi akhirnya berhasil menarik perhatian label Musica Studio's.
Tepatnya di tahun 1989, Didi Kempot mulai meluncurkan album pertamanya. Satu di antara lagu andalannya berjudul Cidro.
Pernikahan Didi Kempot
Didi Kempot menikah dengan istri pertamanya, Saputri pada tahun 1989, dan dikaruniai tiga anak.
Tetapi hanya dua yang dilahirkan, yakni Lintang Ayu Tyas Prasti, dan Siola Putri Regina Resi. Anak pertamanya Lintang meninggal di usia enam bulan, sedangkan anak ketiganya meninggal dalam kandungan.
Nah, ada satu di antara lagunya berjudul Bayi Suci, menceritakan tentang anak pertamanya.
Namanya pun disebut dalam laga itu, kini hanya Siola yang menjadi satu-satunya anak dari Saputri yang masih hidup.
Berdasarkan keterangan dari Staso putra pertamanya, Didi Kempot menikah dengan Dian Ekawati, yang menjadi model pada video musik Stasiun Balapan versi pertama.
Dari pernikahannya dengan Dian Ekawati dikaruniai tiga anak, yaitu Staso, Stansa, dan Stania. Staso menyatakan, namanya merupakan kependekan dari Stasiun Balapan Solo.
Disebutkan, Didi Kempot menikah lagi dengan penyanyi dangdut Yan Vellia di tahun 2005. Dari pernikahannya dengan Vellia, Didi dikaruniai dua orang anak, yakni Saka Praja Adil, dan Seika Zanitha Qisya Prasetya. (*)