SuaraSumedang.Id - Video singkat orangutan satwa dilindungi yang hidup di hutan Kalimantan, Indonesia, membuat prihatin netizen.
Seperti dilihat dari video singkat yang diunggah @98pejuangrupiah di media sosial TikTok yang kemudian diposting ulang sejumlah akun media sosial termasuk @indoflashnight, tampak orang utan kurus yang sedang menggendong anaknya.
Orangutan itu menggendong anaknya bukan di kawasan hutan yang merupakan habitatnya, melainkan di sekitar area pertambangan batu-bara.
Orangutan itu tampak memprihatikan. Rambutnya rontok dengan tubuh yang kurus.
Baca Juga:Indra Bekti dan Aldila Jelita Bakal Absen di Sidang Cerai Perdana, Ini Penyebabnya
Berada di areal pertambangan batu-bara itu, sang orangutan sepertinya sedang mencari makanan karena lapar.
"Belum diketahui lokasi pastinya di mana, yang jelas kemungkinan besar ini terjadi di Indonesia," tulis akun @indoflashnight yang dikutip beberapa jam lalu.
Sang pengunggah video menuliskan juga bahwa orangutan menjadi salah satu primata endemik Indonesia yang sudah dilindungi undang-undang.
"Lantas apakah hutannya juga sudah dilindungi? Sudah sejahterakah orangutan? Ini hutan mereka! Jangan habiskan! Biarkan orangutan hidup bebas di alamnya," tulisnya.
Mengomentari video menyedihkan itu, sejumlah netizen ada yang mengaitkan dengan hutan Kalimantan yang sekarang mulai dibabat, baik untuk tambang, perumahan maupun untuk kawasan Ibu Kota Negara.
Baca Juga:Dipicu Cekcok Mulut, Polisi Pangkat Aiptu di Palembang Ditusuk Penjual Roti
"Makanya saya ga setuju kalo Ibukota pindah ke Kalimantan. Mau ga mau pasti hutan akan rusak demi pembangunan," tulis @nikenoktafi.
"Up terus berita seperti ini, karena kami penduduk dikalimantan pun semakin risih dengan gundulnya hutan disini, kalimantan yg dulunya tidak pernah banjir, sekarang hujan dikit banjir sana sini," tulis @hadiprnm.
Atau komentar netizen @ trio_rio09 ini:
"Klo terus begini bukan hewan aja yg terancam, manusia jg, banyak penambangan yg tidak peduli akan lingkungan, membuka lahan pasti pohon. Ditebang merusak ekosistem alam, jadi tidak ada penyerapan air banjir di mana", setau saya Kalimantan itu jantung nya dunia, maaf klo salah." ***