SuaraSumedang.id - Fabio Quartararo mengaku bahwa Yamaha masih punya banyak pekerjaan rumah (PR) untuk bisa saingi Ducati di MotoGP 2023.
Menurut El Diablo--julukan Quartararo, pabrikan asal Jepang itu masih belum bisa menemukan set-up yang tepat, dan masih bergantung dengan tahun lalu.
Quartararo pun kesulitan untuk memperlihatkan kapabilitasnya dalam tes-tes pramusim di Malaysia, dan Portugal.
Peningkatan baru terlihat di hari terakhir tes di Portimao, Portugal saat dia mampu merangsek ke posisi tiga besar.
Namun, sang juara dunia GP 2021 itu masih tertinggal dari rival utamanya, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), yang menjadi tercepat dalam tes tersebut.
Fabio Quartararo masih terpaut jarak 0,334 detik dari sang rival, Pecco Bagnaia yang mengukir catatan waktu 1 menit 37,986 detik.
Dia mengaku cukup puas dengan catatan waktu Yamaha di hari itu. Tetapi, itu karena Yamaha menggunakan set-up seperti musim lalu.
"Saya bisa mengatur waktu putaran yang bagus pada hari terakhir pengujian. Namun, dibandingkan dengan Ducati, kami masih memiliki defisit," kata Quartararo, melansir Speedweek.
"Kami menghabiskan empat hari untuk memahami bagian-bagian baru. Namun, karena itu tidak berhasil, kami kembali ke pengaturan dasar penyiapan 2022 kami, yang langsung saya lakukan dengan lebih baik," katanya.
"Saya tidak tahu apakah itu baik atau buruk. Kami kurang lebih berada dalam situasi yang sama seperti tahun lalu, memiliki top speed selangkah lebih maju," tambahnya.
Pebalap asal Prancis itu berharap agar Yamaha terus berbenah di sepanjang musim. Hal ini, karena mereka tak cukup baik untuk bersaing secara konsisten di papan atas.
"Kami harus membuat kemajuan sepanjang tahun. Saya pikir itu adalah titik lemah kami dalam beberapa tahun terakhir, karena kami belum memiliki suku cadang baru sejak awal musim," kata pebalap berusia 23 tahun itu.
"Jika kami ingin berada di puncak tahun ini, kami perlu melakukan perbaikan sepanjang tahun," tambahnya.(*)