SuaraSumedang.Id - Di Kabupaten Sumedang ada banyak tempat wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi dan dijadikan tempat ngabuburit menunggu adzan Maghrib berkumandang.
Tiga di antara tempat wisata sejarah itu, terletak di dalam kota Sumedang, sehingga mudah untuk dikunjungi.
Apa saja?
Sekedar menyebut, berikut ini tiga tempat wisata sejarah di Sumedang tersebut.
Baca Juga:Anti Dehidrasi Kulit, Begini Cara Agar Wajah Tetap Glowing Selama Puasa
1. Gunung Kunci
Terletak sekira 759 meter dari alun-alun Sumedang, Gunung Kunci adalah gunung kecil yang sediit mirip bukit.
Dikenal juga dengan nama Gunung Panjunan, tempat wisata ini berada di pinggir jalan, sehingga mudah dijangkau.
Menurut catatan sejarah, gunung ini dulunya ketika jaman Belanda merupkan kunci pertahanan terbesar.
Dari gunung ini, Belanda bisa melihat pergerakan pribumi di kota Sumedang, bila ada yang hendak melakukan perlawanan.
Baca Juga:Komentari Banyak Pejabat Doyan Pamer Harta, Jusuf Kalla Singgung Soal Kepekaan
Benteng pertahanan di Gunung Kunci ini sengaja dibangun oleh penjajah Belanda antara tahun 1914 sampai dengan 1917 pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Van Limburg Stirum.
Sumedang sendiri pada waktu berada pada masa pemerintahan Bupati Sumedang Pangeran Aria Soeria Atmadja yang berkuasa antara tahun 1883 s.d. 1919.
Benteng pertahanan ini diresmikan pada tahun 1918.
Tak syak benteng ini memang bersejarah. Karena lokasinya dekat dan aksesnya mudah, tempat ini bisa jadi tempat ngabuburit.
2. Makam Gunung Ciung Pasarean Gede
Yang disebut Gunung Ciung adalah kompleks pemakaman bagi para bupati keturunan Prabu Geusan Ulun beserta keluarganya atau keturunan kerajaan Sumedang Larang.
Menurut catatan, makam leluhur Sumedang yang ada di sini, di antaranya makam Pangeran Rangga Gempol ke II Koesoemahdinata IV, Pangeran Kornel dan yang lainnya.
Berjarak sekira 500 meter dari alun-alun Sumedang ke barat daya, tempat yang sudah masuk Cagar Budaya ini, termausk pas dijadikan tempat ngabuburit.
Di kompleks Gunung Puyuh ini, ada juga makam Cut Nyak Dhien yang terpisah, tapi masih masuk kompleks.
3. Makam Gunung Puyuh
Makam ini terletak di sebelah barat alun-alun kota Sumedang. Di makam ini para leluhur Sumedang disemayamkan di antaranya, Pangeran Panembahan , termasuk Pangeran Soeria Koesoemah Adinata atau dikenal dengan Pangeran Sugih.
Sekedar diketahui, Pangeran Sugih adalah bupati Sumedang yang berkuasa antara tahun 1836 sampai dengan 1882.
Pangeran Sugih merupakan bupati terkaya di antara bupati lainnya, juga terkaya di Tatar Sunda. Beliau adalah penerus Kerajaan Sumedang Larang, putra dari Dalem Adipati Koesoemayoeda.
Di kompleks Gunung Puyuh ini, ada juga makam Cut Nyak Dhien yang terpisah, tapi masih masuk kompleks.
Demikianlah tiga tempat wisata sejarah di Kabupaten Sumedang.(*)