SUARA SUMEDANG - Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Rudi Wibowo mengatakan, banjir bandang yang melanda Kecamatan Ciranjang, dan Bojongpicung akibat luapan air Sungai Ciranjang.
Bencana banjir bandang tersebut, mengakibatkan sejumlah fasilitas umum termasuk jembatan permanen, dan gantung rusak berat.
Kedua jembatan tersebut merupakan penghubung jalur utama antara-kecamatan di Ciranjang, Cianjur.
Sekarang ini, dua jembatan tersebut tak bisa dilalui untuk sementara karena putus, dan rusak berat setelah dihantam banjir bandang, Senin (1/5/2023) sehingga pengguna jalan diarahkan ke jalur alternatif.
Baca Juga:Al Ghazali dan El Rumi Gabung Partai Gerindra, Prabowo: Kita Gembleng Mereka Berjuang untuk Rakyat
"Untuk jembatan gantu tidak dapat dilalui sama sekali, karena tali sling putus di beberapa bagian. Sehingga aktivitas warga di kedua wilayah terhambat karena harus mencari jalur alternatif yang jaraknya lebih jauh," kata Rudi Wibowo.
Sedangkan jembatan permanen antar-kecamatan di Desa Ciranjang sepanjang 80 meter, kata Rudi mengalami rusak berat, terutama di bagian landasan.
Lebih lanjut, kata dia, tiang penyangga jembatan yang tergerus banjir, sehingga membuat arus kendaraan yang melintas hanya dapat dilalui satu jalur.
Rusaknya kedua jembatan itu, kata Rudi, sudah dilaporkan ke Dinas PUPR Cianjur agar segera dilakukan perbaikan.
Termasuk jembatan permanen penghubung Kecamatan Ciranjang, dan Bojongpicung di Desa Ciranjang, yang sekarang ini hanya dapat dilalui bergantian satu jalur.
Baca Juga:Diskusi Usai Dapat Dukungan Capres, Ganjar Sebut Buruh KSPSI Bukan Tolak Omnibus Law Ciptaker
"Kami juga mencatat tiga bangunan sekolah dan satu tempat ibadah rusak akibat dihantam derasnya air bah," kata dia.
"Untuk kerusakannya, sudah dilaporkan ke dinas terkait di Pemkab Cianjur, agar dapat dilakukan tindakan cepat untuk perbaikan," sambungnya. (*/ANTARA)