SUARA SUMEDANG - Pengusaha Jalan Tol Jusuf Hamka mengatakan bahwa flexing atau pamer itu tidak tepat jika diterapkan dalam berbisnis.
Ia menyatakan sikapnya itu saat mendapat pertanyaan oleh Denny Sumargo, kenapa dulu ia tidak melakukan flexing agar dapat menjadi kaya.
Pasalnya dalam beberapa kasus, flexing kerap digunakan agar terlihat meyakinkan dan memudahkan seseorang dalam memasarkan suatu barang atau usaha.
Mengaku ogah melakukan flexing, Jusuf Hamka mengatakan bahwa pamer-pamer terlihat kaya itu belum tentu betul-betul kaya.
Baca Juga:Aldi Taher Nyaleg Modal Bismillah, Berjuang untuk Indonesia, Kok Teriak I Love You Dewi Perssik?
Sebaliknya, ia mengatakan bahwa yang diinginkan itu adalah kaya yang sesungguhnya.
"Flexing itu kan hanya untuk kelihatan kaya, bukan kaya beneran," ucap Jusuf Hamka seperti dikutip dari YouTube Curhat Bang Denny Sumargo pada Sabtu (27/5/2023).
"Saya maunya kaya beneran, saya gak mau keliatan kaya," sambungnya.
Lebih lanjut ia menekankan bahwa dirinya memiliki cita-cita menjadi kaya dan bukan terlihat kaya.
Sebab kalau hanya jadi sekedar kaya, hal itu bisa didapatkan melalui cara meminjam meskipun tak memiliki barang-barang tersebut.
Baca Juga:CEK FAKTA: Kejagung Bakal Vonis Mati Johnny G Plate Hingga Istrinya Syok Berat, Benarkah?
"Kalau kelihatan kaya, saya jadi foto model aja ya kan, pinjam-pinjam berlian orang, pinjam jam tangan orang, terus baju-baju bagus," ujarnya.
Dikatakan Jusuf Hamka, tidak ada jaminan bahwa dengan orang flexing maka ia akan menjadi kaya, yang terjadi mungkin adalah kaya bohongan.
Sebab perusahaan yang sukses itu harus matang dalam banyak hal, termasuk memiliki pondasi yang kuat, jika tidak, maka akan berpotensi hancur.
"Belum tentu, itu kaya bohongan," kata Jusuf Hamka.
"Banyak perusahaan-perusahaan besar terlihat hebat-hebat, tahu-tahu PHK karyawannya," katanya lagi.
Ia mengambil contoh bahkan perusahaan senior yang Oktober tahun ini akan genap 100 tahun seperti Disney saja, baru-baru ini telah melakukan PHK terhadap 7 ribu karyawannya.
"Ini kalau tidak benar-benar pondasinya kuat, akan terjadi kapital erosi dan ini (flexing) hanya fatamorgana yang kelihatannya indah tapi isinya kosong," terangnya.(*)