Pinjol Telan Korban, Pria Ini Bunuh Diri Usai Diteror DC AdaKami

Seorang pria diduga bunuh diri lantaran terus diteror debt collector dari salah satu aplikasi Pinjaman Online atau Pinjol.

Isma
Selasa, 19 September 2023 | 18:30 WIB
Pinjol Telan Korban, Pria Ini Bunuh Diri Usai Diteror DC AdaKami
Ilustrasi aplikasi pinjaman online. [Shutterstock]

SUARA SUMEDANG - Pinjaman Online atau yang biasa disebut dengan aplikasi Pinjol, akhir-akhir ini marak digunakan oleh masyarakat Indonesia. 

Kabar terbaru, akibat dari melakukan pinjaman online, ada nasabah yang diduga nekat bunuh diri lantaran diteror secara terus-menerus oleh Debt Collector

Dilansir dari unggahan akun @rakarvspinjol pada Selasa, 19 September 2023, seorang pria diduga mengakhiri hidupnya lantaran terjerat Pinjol AdaKami

"Aku mau cerita tentang korban kebrutalan terror DC pinjol legal AdaKami yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri ya," keterangan akun tersebut. 

Baca Juga:Ibu di Tangerang Selatan Nekat Curi Telur di Minimarket, Alasannya Bikin Polisi Pasang Badan Bela Pelaku

Sebelum meregang nyawa, tangkap layar yang ditampilkan dalam video tersebut disebutkan jika, pria itu tak bisa membayar hutang di AdaKami. 

Terlebih, pria tersebut juga telah dipecat dari pekerjaannya, dan membuatnya semakin terpuruk. 

Mengutip dari Metro.suara.com, korban meminjam dana sebesar RP 9,4 juta, akan tetapi korban dimintai pengembalian dana sebesar Rp 19 juta. 

"Korban adalah seorang suami dan ayah, yang memiliki seorang anak balita perempuan. Usia anaknya masih 3 tahun," tulis akun tersbeut.

"Keluarga sudah sepakat untuk tidak kasus in dan up cerita ini untuk menjaga nama baik korban," tambahnya lagi. 

Baca Juga:Panji Petualang Curhat Dadanya Panas Tiap Dengar Azan, Deddy Corbuzier: Kayak Sinetron Azab

Diketahui korban bekerja sebagai tenaga honor di salah satu kantor pemerintah. Kinerjanya semakin buruk lantaran, diduga akibat teror DC salah satu aplikasi Pinjol. 

Korban pun tak menceritakan hal tersebut pada keluarga dan hanya mengatakan jika SK nya tak diperpanjang di kantor.

Mengetahui cerita tersebut, keluarga hanya membantu pria tersebut ala kadarnya. 

"keluarga pun membantu ala kadarnya tanpa mengetahui akar permasalahannya. Setelah dipecat, istri dan anaknya pun pulang ke rumah orang tua-nya," keterangan akun tersebut.

Tak selesai sampai disitu saja, DC AdaKami sempat melakukan teror melalui telepon, berlanjut dengan melakukan orderan fiktif melalui aplikasi online ke alamat korban. 

Tak tanggung-tanggung, dalam satu hari orderan tersebut bisa datang 5-6 kali ke rumah korban, hingga sang istri enggan untuk kembali ke rumah yang semula ditinggalinya bersama suami. 

Tak kuat dengan teror tersebut, pria tersebut mengakhiri hidupnya, "Korban menghembuskan napas terakhirnya pada bulan Mei 2023," keterangan akun  @rakyarvspinjol.(*)

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak